Senin, 23 Mei 2016

Mengamati Media Massa (Piramida Terbalik)


    Media massa adalah sarana untuk menyebarkan pesan dari komunikator ke penerima atau khalayak. Media massa yang terdiri dari media cetak dan media elektronik dapat membantu kita untuk memenuhi kebutuhan akan informasi.

Media elektronik, televisi khususnya bahkan telah memegang peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia, terutama dalam penyampaian informasi.

   Televisi merupakan media yang dapat memberikan pengalaman. Televisi telah menjadi pusat perhatian dengan berbagai program siarannya, sehingga menjadikan para Broadcaster atau insan penyiaran harus kreatif untuk membuat suatu tayangan yang menarik bagi para penontonnya agar mereka lebih
tertarik.

   Tayangan atau program siaran yang begitu beragam membuat persaingan program siaran menjadi sangat kompetitif. Di tengah banyaknya program acara yang dibuat untuk menarik minat
menonton para khalayak, muncul program acara yang memiliki unsur hiburan, salah satunya adalah Hitam Putih di Trans 7.

Mengapa saya memilih Hitam Putih? Karena menurut saya diacara tersebut tidak akan merusak generasi bangsa seperti acara acara ditelevisi lainya. Diacara Hitam Putih Trans7 menawarkan inovasi,motivasi,dan kreatif bagi generasi bangsa di Indonesia. Agar masyarakat Indonesia tidak mudah putus asa dalam menjalani kehidupan. Saya suka ketika Deddy Corbuzier menjadi host yang begitu frontal dalam melontarkan pertanyaannya pada bintang tamu, sehingga membuat bintang tamu itu mati gaya. Konsep magic dan ilmu psikologi yang dituangkan Deddy Corbuzier dalam acara ini membuatnya menarik dan berbeda dengan acara talkshow lainnya.

Saya akan menjelaskan sedikit tentang acara Hitam Putih yang saya ketahui.
   Hitam  Putih merupakan program talkshow dengan format mind reading, yang sudah tayang sejak oktober 2010. Ditayangkan setiap Senin – Jumat pkl.18.00 – 19.20 WIB di Trans 7.
Program acara ini muncul sejak bulan Oktober 2010, menggantikan beberapa program yang kurang diminati dan pernah ditayangkan pada jam yang sama. Memang pihak Trans 7 nampak kerap kali mengubah tayangan yang disiarkan pada jam tersebut karena dirasa kurang menarik bagi penontonnya.

Kru                                  :

Penanggung Jawab Produksi                                                              : Andi Chairil
Penanggung Jawab Program Produksi                                               : Rahmat Edi
Perancang Eksekutif                                                                               : Fuziah Rifan
Perancang Acara Madya                                            : Hellen,Dewi, Ferdiana, Prasety, Inneke, R. Azie Anugrah, Amalia, Bimo, Jemmy,
Asisten Produksi                                                       : Roy Hutagalung, Yudha
Pusat Pengembangan Kreatifi                       Asisten Produksi          : Dian Rezky, Mulatua Hasiholan, Ditta Anisa, Puteri Chirsta
Pengarah Acara                                                                              : Prastowo Kristianto, Franz Budianto
Pengarah Lapangan                                                                       : Eko Kurniawan, Miranda Diem, Fajar Hakiki, Ardi Martin
Penanggung Jawab Sekretariat Produksi : Natalani Wirawan
Unit Admin Produksi                                                 : Iwet Reswita, Rainold, Irmayanti, Peggy Putri S, Dwiyana Meldarini, Dinne Milyanti
Penanggung Jawab Pendukung Produksi : Sri Rollyan Nova
Manager Unit Produksi                                            : Jakapura, Dessy Octora
Unit Artis                                                                    : Bangbang Safrudin, Inez Harjanti
Unit Sponsor Produksi                                             : Valentina Elyn
Penanggung Jawab Pelayanan Produksi  : Imam Martono
Penata Gambar                                                        : Darmawan, Andhita Chandra S, Aisal Agung, Hermawanto Widiantoro, Sisca Revina, Sulaiman Manor
Penata Suara                                                            : Retno Bayu S, Karibia Ariatama, M. Nur Syamsudin, Vicky Fawzi, M Simon Harahap
Penata Cahaya                                                         : Eduardus
Ruang Kendali Siar                                                  : Yosy Ardhani, Deni Ardisena, Tri Dewi
Perancang Teknik                                                     : Habib Jayaudin
Penyunting Gambar                                                  : Kholis Ahsan, Alfha Arsyan, Khamat Yudhapratama
Penanggung Jawab Artistik                         : Donny C Saputro
Pelaksana Set                                                           : Maksima, Andi Eka
Perlengkapan Set                                                     : Liston Sugandi, Agus Setiawan
Perencana Set                                                          : Meuthia
Penata Busana                                                         : Annisa, Herry
Penata Rias                                                               : Haris Waziroh, Wardah Cosmetic
Penanggung Jawab Peralatan                                : Lambok Sibarani
Pendukung Teknik                                                    : Agung Wicaksono, Rio Parulian P
Penanggung Jawab Pendukung Teknik Operasional      : Budhisatata Ishakoesoen
Penanggung Jawab Pendukung Peralatan Siar               : Lilik Suherman
Penanggung Jawab Transmisi                                : Budi Setyawan
Transmisi                                                                   : Akhmad Dzulham
Penanggung Jawab Sales & Marketing                 : Atlek Nurwahyuni
Penanggung Jawab Promosi Siaran                     : Joshep Lukman
Promosi Siaran                                                         : Paulus Gunawan, Aldo Kalzimir
Penata Grafis                                                            : Triya B Mulyadi, Muhammad Santosa
Penanggung Jawab Programing                            : Achmad Ferizqo
Penanggung Jawab Ruang Kendali Siar               : Leona Anggraeni
Penanggung Jawab Keuangan                               : Suswati Handayani
Penanggung Jawab Pengadaan                            : Febriansyah, Gayuh Kurniawan
Elektrikal Mekanikal                                                 : Sriyana Esti W, Efry Firdaus
Pembantu Umum                                                      : Tim GS Trans7
Keamanan                                                                 : Tim Keamanan Transcorp
Driver                                                                          : Tim Driver Trans7
Pembawa Acara                                                       : Deddy Corbuzier
Pengiring Musik                                                        : Anugrah, Billy Beat Box
Total keseluruhan kru dalam acara Hitam Putih ini mencapai 80 orang dengan jumlah kameramen dalam acara ini sebanyak 5 orang.


                Dalam jangka waktu enam bulan, tak disangka  program talkshow ini terbilang sukses. Perkembangannya cukup pesat dan ratingnya pun dapat dipastikan tinggi. Bisa dikatakan bahwa program ini berhasil merebut hati masyarakat.
                Pada awalnya, bintang tamu yang hadir adalah bintang tamu yang biasa saja. Dalam artian bintang tamu tersebut punya peran besar (bahkan legendaris) di dunia hiburan, akan tetapi mereka luput dari agenda setting media yang terjadi belakangan. Itu artinya Hitam Putih kurang mengikuti aktualitas pemberitaan. Kini Hitam Putih mulai berani berbeda. Ia berani mengikuti agenda setting media.

               Sejak awal kehadirannya, acara ini telah membuat penonton terkesima akan konsepnya. Tak mengherankan jika program ini mendapatkan nominasi dalam penghargaan Panasonic Gobel Award 2011 kategori talk show hiburan. Selain itu Dedy Corbuzier juga menjadi nominator presenter talk show. Semua ini karena kepiawaian Dedy sebagai pembawa acara, konsep acara yang baru, serta keberhasilan kru yang mampu bekerja di belakang layar dengan baik.

                Masa depan Hitam Putih ke depannya akan gemilang sebab ia memiliki konsep yang menarik dan berbeda dengan program talkshow lainnya. Terlebih animo masyarakat terhadap program ini sudah mulai dapat dibaca. Penghargaan pertelevisian ternama pun mulai memasukkan Hitam Putih dalam jajaran nominasinya, yang artinya Hitam Putih punya tempat di masyarakat.
                Namun perlu diwaspadai. Program acara talkshow bukan hanya monopoli Trans 7, terlebih Hitam Putih saja. Suatu saat nanti akan muncul kompetitor baru yang bisa datang dari stasiun televisi lain. Kompetitor itu akan menampilkan konsep baru yang mungkin lebih menarik dibandingkan Hitam Putih, pada jam tayang yang sama pula. Dengan demikian, Hitam Putih harus mulai belajar bertahan dari sekarang jika tak mau digempur oleh acara lain.
                Hitam Putih perlu juga membaca keinginan pemirsa. Maksudnya agar tim produksi dapat mengetahui kebosanan pemirsa agar dapat bertahan lama. Kita bisa belajar dari talkshow Bukan Empat Mata. Pada awalnya, acara ini sangat jaya bahkan mendapatkan rating yang bisa dibilang meledak. Ia masuk dalam beberapa nominasi bergengsi. Semua penonton menyukai acara ini. Lama kelamaan, penonton mulai bosan. Maka tim Hitam Putih perlu melakukan inovasi-inovasi untuk mencegah penonton bosan.
Sesungguhnya genre program Hitam Putih ini biasa saja. Yang tak biasa adalah bagaimana pengemasan konsep acaranya. Di sini ada talkshow, sulap, kata-kata mutiara, dan humor meskipun sedikit dan tidak seperti Bukan Empat Mata. Penonton seperti mendapatkan paket hiburan yang lengkap dalam Hitam Putih. Menonton talkshow, iya. Menonton lawak, iya. Menonton sulap, juga iya.
Yang jelas, talkshow ini merupakan kejutan bagi masyarakat luas bahwa seorang Dedy Corbuzier juga mampu menjadi presenter yang baik, serta memiliki kemampuan melucu dengan sedikit gaya judes dan nyolotnya. Padahal selama ini Deddy Corbuzier dikenal dengan sifatnya yang sombong dan garang. Dari sini, penonton bisa mendapatkan kesimpulan bahwa Deddy merupakan speaker yang baik. Ia memiliki kemampuan komunikasi massa yang baik. Stigma penonton selama ini terhadap Deddy terpatahkan sudah. Tanpa sengaja, program talkshow ini juga turut membantu penonton menemukan image Dedy yang sesungguhnya.
Keunggulan lain dari program ini ialah Deddy tampil dengan ilmu psikologinya sehingga ia tampil atraktif dengan bintang tamu. Dedy sering mengerjai bintang tamunya hingga bintang tamunya terjebak dengan pertanyaannya. Meskipun berpredikat mentalis, aksi Deddy kerap mengundang gelak tawa.
Pada setiap episode, Deddy memberikan aksi sulap kepada bintang tamu dan mengajarkan trik sulap kepadanya. Dedy juga dapat membuka fakta-fakta bintang tamu yang belum dibahas di acara lain. Dedy juga lihai dalam memutar-mutar pikiran bintang tamu agar berkata sesuai dengan yang dikehendakinya. Pertanyaan Deddy bahkan cenderung tajam.
Aksi-aksi menarik khas Deddy Corbuzier seringkali juga diselipkan di setiap segmen talkshow ini. Kejahilan, keahlian dan ketajaman Deddy dalam membaca dan mengatur permainan pikiran akan mengundang gelak tawa. Tak jarang pula, bintang tamu dibuat terharu dan menitikkan air mata saat mencurahkan isi hati mereka. Di akhir acara, seperti biasanya Deddy Corbuzier menyampaikan quote atau kutipan sebagai penutup dan kesimpulan dari topik yang diangkat dalam episode tersebut.
                 Memang tidak dapat dipungkiri acara tersebut sempat tutup sementara hanya karena kalah rating. Berkat dukungan dari masyarakat dan berbagai pihak, kini acara yang dibawakan oleh host deddy corbuzier pun tayang kembali. Seperti biasa, acara ini selalu menghadirkan bintang-bintang ternama dari jejeran artis terkenal. Tak hanya itu, Hitam Putih juga selalu mengundang bintang tamu yang tak kalah menarik lainnya, seperti tokoh-tokoh inspiratif lainnya. Seperti tukang cendol yang bisa berbahasa inggris, seseorang yang kurang beruntung bisa menjalani kehidupanya dengan bahagia, dan ada juga yang sakit setelah ada dihitam putih dia mendapatkan dana untuk oprasi bahkan bisa sembuh dikarenakan menjadi bintang tamu di Hitam Putih Trans 7,dan masih banyak yang lainnya. Yang disuka dari acara ini adalah talk show yang dibawakan tidaklah lebay seperti acara-acara lainnya. Deddy yang selalu kritis dalam melontarkan pertanyaan membuat acara ini semakin seru dan pastinya menarik.
Acara ini memang menjadi salah satu acara yang berkualitas untuk keluarga, selain dikemas dengan praktis dan menghibur. Hitam putih selalu mengupas tuntas masalah yang ada disekitar kita, seperti kasus-kasus tertentu dan juga menanggapi fenomenal yang sedang terjadi pada saat itu juga. Acara ini memang menjadi tontonan yang wajib sekali kita lihat, selain menghibur diakhir acara Deddy Corbuzier selalu memberikan kata-kata bijak yang begitu bermakna.
Kata Kata Bijak Deddy Corbuzier memang sangat inspiratif, beliau sama seperti mario teguh yang memberikan pandangan yang berbeda ketika melihat suatu masalah. Master Deddy selain jago dalam bermain sulap beliau juga tegas dalam menanggapi masalah yang ada. Tak hanya itu, beliau juga kadang menghibur dengan pertanyaan-pertanyaan konyolnya pada bintang tamu Hitam Putih Trans 7.
dapat dinilai setelah mereka melakukan pengamatan terhadap acara tersebut.
Hal ini dapat berisikan tanggapan mereka mengenai semua komponen yang berada di dalam suatu acara televisi. Dan dalam acara talk show ‘Hitam Putih’ ada beberapa komponen yang dapat mempengaruhi persepsi orangorang dalam menyaksikan acara tersebut.
Persepsi yang positif ini dapat terjadi, jika penayangan acara juga memuat konten yang positif dan bermanfaat khususnya bagi pemirsanya. Nilai- nilai moral dan social sangat penting jika disertakan dalam pemuatan konten suatu acara. Nilai- nilai moral yang baik dapat ditiru oleh pemirsanya dalam menjalani kehidupannya.  Maka dari itu saya memilih acara Hitam Putih Trans 7yang menurut saya acara ini bisa ditonton oleh berbagai kalangan atau umur.
Menurut saya efek acara Hitam Putih bagi masyarakat ini yaitu di akhir acara ini selalu diselipkan kata-kata membangun untuk masyarakat yang menontonnya sesuai dengan tema yang sedang dibahas acara tersebut. Selain memberikan hiburan pada penonton, acara ini juga bisa membuat penonton lebih membuka pikirannya terhadap suatu peristiwa.
                Program acara tersebut dibuat melalui sebuah unsur  proses komunikasi. Proses komunikasi meliputi beberapa komponen unsur yaitu source (sumber), communicator (penyampai pesan), message (pesan), channel (saluran), komunikan ( komunikan) , dan effect (hasil). Persepsi seseorang tentang suatu program acara.
·        Who ( sumber atau komunikator)
Sumber yang saya dapatkan dari tayangan ini adalah dari  televise Trans7. Saya bisa mengetahui acara Hitam Putih dari  televise Trans7 yang saya tonton.
·        Say what
Pesan pesan komunikasi dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audiens yang sangat jumlahnya. Diacara hitam putih dapat menjangkau audiens sangat luas, berbagai kalangan dapat menonton acara ini. Acara ini tidak ada batasan batasan umur.
·        Which channel (saluran atau media)
Tapa saluran atau media pesan tidak dapat menyebar secara cepat, dan luas. Saluran atau media yang saya jelaskan dan adanya acara Hitam Putih  di sini adalah media televisi, bukan radio,surat kabar,internet atau sebagainya.
·        To whom
Kepada siapa acara ini ditujukan.. ya kepada masyarakat,pemerintah,presiden dan sebagainya. Karena acara Hitam Putih ini adalah acara yang dibuat untuk seluruh warga Indonesia yang kadang untuk menyadarkan pemerintah,kadang menyadarkan predesin, atau juga bisa menyaarkan masyarakat.
·        What effect
Efek adalah perubahan yang terjadi didalam diri audiens akibat terpaan terpaan media, diacara hitam putih ini effect nya sangat baik,bagus dan memberikan masukan masukan positif kepada audiens. Agar audiens bisa berubah menjadi lebih baik dan mengerti sebenarnya arti kehidupan.
Sejarah Trans7
Trans7 (sebelumnya bernama TV7) adalah sebuah stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Trans7 yang pada awalnya menggunakan nama TV7, melakukan siaran perdananya secara terestrial di Jakarta pada 25 November 2001 dan pada saat itulah mayoritas sahamnya dimiliki oleh Kompas Gramedia. Pada tanggal 4 Agustus 2006, PT Trans Corporation mengakuisisi mayoritas saham TV7. Meski sejak itulah TV7 dan Trans TV resmi bergabung, namun ternyata TV7 masih dimiliki oleh Kompas Gramedia, sampai TV7 akhirnya melakukan re-launch (peluncuran ulang) pada 15 Desember 2006 dan menggunakan nama baru, yaitu Trans7
Trans7 berdiri dengan nama TV7 berdasarkan izin dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jakarta Pusat dengan Nomor 809/BH.09.05/III/2000 yang sahamnya sebagian besar dimiliki oleh Kompas Gramedia. Pada tanggal 25 November 2001 keberadaan TV7 telah diumumkan dalam Berita Negara Nomor 8687 sebagai PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Logo TV7 Sendiri diartikan sebagai simbol dari "JO" yang merupakan singkatan dari Jakob Oetama, pemilik TV7
Pergantian nama dan logo
Pada 15 Desember 2006 (bertepatan dengan ulang tahun Trans Corp yang ke-5), TV7 mengubah logo dan namanya menjadi Trans7 setelah 55% sahamnya dibeli oleh Trans Media pada 4 Agustus 2006, yaitu dengan mengubah kata TV menjadi Trans. Meski perubahan ini terjadi, namanya tetap menggunakan angka 7. Sejak itu letak logonya pun diubah pula, dari posisi yang biasanya di sudut kiri atas menjadi sudut kanan atas agar letak logonya sama dengan Trans TV yang letak logonya selalu di sudut kanan atas.
Pada 15 Desember 2013 (bertepatan dengan ulang tahun ke 12 Trans Corp), Trans7 kembali mengubah logonya dengan mengubah logo "Trans" pada Trans7. Kini logo "Trans" pada Trans7 sama dengan yang digunakan Trans TV serta Trans Corp saat ini.
Menjadi Trans7
Berdasarkan kutipan dari buku yang berjudul Chairul Tanjung si Anak Singkong, pada 4 Agustus 2006Para Group melalui PT Trans Corpora resmi membeli 55% saham PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh. Jakob Oetama sebagai Presiden Direktur Kompas Gramedia juga menyetujui kerjasama dengan Trans TV karena adanya kesamaan kultur yang dipegang oleh kedua belah pihak, yakni adanya kesamaan antara visi dan misinya. Proses kerjasama pun berlangsung dengan cepat yang diikuti oleh Rapat Umum Pemegang Saham pada hari yang sama.
Selain itu, melalui kerjasama dengan Trans TV. Manajemen pun secara langsung diganti. Agung Adiprasetyo yang kini ditunjuk sebagai CEO Kompas Gramedia pun ditunjuk sebagai Komisaris Trans7 hingga kini. Seiring dengan berjalannya waktu, redaksi dan kantor pun secara berangsur-angsur pindah dari Wisma Dharmala Sakti di Kawasan Soedirman, Jakarta Pusat serta di Cawang,Jakarta Timur ke Gedung Trans TV. Dengan dilaksanakannya re-launch pada tanggal 15 Desember 2006 , TV7 resmi berganti nama menjadi Trans7 sekaligus menjadikan hari jadi Trans7.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar