Selasa, 31 Mei 2016

Fakta KEHIDUPAN


Pada saat itu kami sepulang dari kuliah berniat untuk mewawancarai tukang angkot. Kami  langsung memberentikan tukang angkot  dan kami mewawancai tukang angkot tersebut. Kami bertanya-tanya tentang beliau. Beliau bernama pak Udin , beliau berumur 35 tahun, dia mempunyai satu (1) orang istri dan satu  (1) orang anak, beliau bertempat tinggal di daerah Batu Ceper, beliau menarik angkot setiap hari dengan menggelilingi pasar anyar dan lapangan Ahmad Yani. Kemudian  kami pun bertanya-tanya tentang perekonomian  beliau, lalu beliau pun mengeluh tentang harga barang pokok yang semakin hari semakin naik serta BBM yang sebentar lagi naik juga, sedangkan  Pak Udin pun mendapatkan uang hasil menarik angkot sekitar Rp. 200.00 perhari, itu pun belum penghasilan bersih, pak Udin masih membutuhkan uang untuk membeli bensin, dan menyetorkan uang hasil menarik angkot untuk si pemilik angkot. Pak Udin masih mengontrak dan membutuhkan uang untuk membayar kontrakan perbulannya, dan pak Udin juga harus membiayai anak nya yang masih bersekolah. Untuk membeli kebutuhan sehari-haripun cukup tidak cukup harus di cukup-cukupi, sedangkan yang menarik angkot bukan hanya pak Udin,.Pak Udin sempat bingung, jika BBM benar-benar akan dinaikan, bagaimana pak Udin mengatur keuangannya untuk kehidupan sehari-hari.
Sebelum kami turun dari angkot pak Udin, pak Udin pun berpesan kepada kami, bahwa berapapun rezeki yang diterima, tetaplah harus bersyukur. Apapun keadaanya rezeki telah diatur oleh Allah SWT.
Sekarang kami tahu dan paham, bagaimana susahnya mencari uang untuk hidup dan bagaimana seharusnya kita bersyukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT. 








Tidak ada komentar:

Posting Komentar